Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 8; Yohanes 18; 1 Raja-Raja 3-4
Menjadi seseorang dengan berbagai keterbatasan tentu tidak enak. Apalagi jika karena hal tersebut kita dikucilkan dari pergaulan. Inilah yang dirasakan oleh Mefiboset. Mefiboset adalah seorang keturunan raja karena ia adalah cucu raja Saul, anak Yonatan, sahabat terbaik Daud. Dengan embel-embel tersebut seharusnya Mefiboset memiliki kedudukan yang tinggi. Namun kenyataannya tidaklah demikian.
Ia memiliki keterbatasan dalam fisik. Kedua kakinya timpang karena inang pengasuh yang seharusnya dapat menggendongnya dengan baik justru menjatuhkannya pada usia lima tahun akibat panik, sehingga Mefiboset harus timpang seumur hidup (2 Samuel 4:4). Ia pun tumbuh sebagai orang yang tidak percaya diri dan tinggal jauh di sebuah daerah pengasingan bernama Lodebar. Ketika Daud ingin memberikan kehidupan baru padanya, ia malah semakin rendah diri bahkan menyamakan dirinya dengan anjing mati (ayat 8).
Keterbatasan yang kita miliki seringkali membuat kita semakin terpuruk. Nampaknya kita harus mencontoh Diva, seorang perempuan buta yang sangat optimis dalam hidupnya. Meski itu hanyalah kisah sinetron, namun pesan yang disampaikan sangat menarik. Firman Tuhan hari ini mengajarkan hal yang sama. Jika kita ingin keluar dari perasaan terluka, segera angkat kaki dari situasi itu. Mefiboset akhirnya keluar dari Lodebar (meski harus didorong oleh Daud), untuk dapat menikmati haknya sebagai cucu raja.
Jika Anda ingin menikmati semua hak kerajaan surga yang Allah sediakan, kuncinya hanya satu: keluar dari perasaan rendah diri, tanggalkan segala keterbatasan dengan melihat bahwa kehidupan yang Allah sediakan bagi kita jauh lebih daripada apapun yang dunia tawarkan. Segeralah keluar dari Lodebar!
Tanggalkan segala keterbatasan dengan melihat bahwa kita adalah ciptaan-Nya yang berharga.